Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) membantu jamaah haji Indonesia di hotel di Makkah, Arab Saudi, Selasa (11/6/2024). | ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Opini

Sukses Haji 2024: Sinergi dan Pembaruan yang Membanggakan

Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 tidak lepas dari sinergi yang kuat antar berbagai pihak.

Oleh NURUL BADRUTTAMAM, Sekretaris Lembaga Dakwah (LD-PBNU) dan Kabag Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal Kementerian Agama

Tahun 2024 mencatat sejarah baru dalam penyelenggaraan ibadah haji dengan jumlah jemaah terbesar sepanjang masa, mencapai 241.000 jamaah. Dari jumlah tersebut, 41.000 di antaranya adalah jemaah lansia. Itu sebabnya, haji ramah lansia kembali diusung menjadi sebuah tema penyelenggaran haji tahun ini. Tak hanya ramah lansia, penyelenggaraan haji tahun ini juga terbukti inklusif dan ramah disabilitas.

Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tidak terlepas dari berbagai pembaruan yang diterapkan, salah satunya adalah skema murur untuk jemaah lansia dan pada jemaah yang berisiko tinggi. Keberhasilan skema ini terbukti dengan lancarnya mobilitas jamaah dari Arafah ke Muzdalifah lalu ke Mina, tanpa kejadian penuh sesak seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. Bahkan, jemaah mengaku sangat puas dengan layanan di Muzdalifah.

Berbagai pembaruan yang diterapkan pada penyelenggaraan haji tahun ini memberikan dampak positif yang signifikan. Salah satu pembaruan tersebut adalah penerapan skema murur yang khusus diterapkan untuk jemaah lansia dan mereka kesehatannya berisiko tinggi. Skema ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan ekstra bagi jamaah yang membutuhkan perhatian lebih. Dengan adanya skema ini, jemaah dapat menjalani rangkaian ibadah dengan lebih lancar dan tanpa kendala berarti.

Statistik Kementerian Agama menyebut, area yang disediakan untuk jemaah haji Indonesia adalah seluas 82.350 m2. Pada tahun 2023, area ini ditempati oleh sekitar 183.000 jemaah Indonesia yang terbagi dalam 61 maktab. Sementara itu, sekitar 27.000 jemaah (9 maktab) menempati area Mina Jadid. Akibatnya, setiap jemaah hanya mendapatkan ruang sekitar 0,45 m2 di Muzdalifah. Pada tahun 2024, Mina Jadid tidak lagi digunakan oleh jemaah haji Indonesia. Sehingga, seluruh jemaah yang berjumlah 213.320 beserta 2.747 petugas haji akan menempati seluruh area Muzdalifah. Namun, ada pembangunan ruang sanitasi yang memakan space sebesar 20.000 m2 di Muzdalifah, sehingga ruang yang tersedia per jemaah hanya 0,29 m2.

Praktis, skema murur menjadi solusi yang menggembirakan di tengah terbatasnya ruang di Muzdalifah yang semakin sempit dan berpotensi menyebabkan kepadatan yang luar biasa, dan apabila dibiarkan akan membahayakan jemaah. Skema murur sendiri juga merupakan sebuah upaya untuk menjaga keselamatan jamaah haji dari potensi kepadatan di area Muzdalifah yang terbatas. Dengan skema ini, jemaah hanya melintasi Muzdalifah dan langsung menuju Mina.

 
Pembaruan ini tentu mencatat keberhasilan manajemen Muzdalifah yang memberikan hasil yang sangat memuaskan.
   

Pembaruan ini tentu mencatat keberhasilan manajemen Muzdalifah yang memberikan hasil yang sangat memuaskan. Kekhawatiran akan kondisi penuh sesak di Muzdalifah yang sering kali terjadi pada tahun-tahun sebelumnya berhasil diatasi dengan baik. Jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan lebih tenang dan nyaman, menikmati fasilitas yang disediakan tanpa hambatan. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Kementerian Agama dan seluruh stakeholder terkait dalam meningkatkan kualitas layanan bagi para jemaah haji.

Kondisi Muzdalifah yang sebelumnya menjadi perhatian khusus kini berhasil diatasi dengan perencanaan yang lebih matang. Area Muzdalifah diatur sedemikian rupa sehingga mampu menampung jamaah dengan lebih baik, mengurangi kepadatan yang berlebihan. Penataan tempat mabit, penyediaan air minum, dan fasilitas sanitasi yang dilengkapi aksesibilitas bagi jemaah lansia sungguh sangat memadai dan menjadi faktor utama meningkatnya kepuasan jamaah di Muzdalifah. Ihwal ini tentunya terkalibrasi dengan prestasi yang membuat kita semua angkat topi, mobilisasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina selesai tepat sebelum matahari terik, catatan Kemenag menyebut pukul 07.37 Waktu Arab Saudi (WAS).

Meskipun begitu, adanya keluhan mengenai kondisi di Mina akibat daya tampung tenda-tenda di Mina yang sangat terbatas dibanding dengan jumlah jemaah, serta tidak digunakannya Mina Jadid, hal ini tidak menjadi hambatan besar dalam keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini. Komando Gus Menteri terus mengupayakan yang terbaik, ide untuk menjadikan tenda-tenda di Mina supaya disusun bertingkat digulirkan pada Kerajaan Arab Saudi. Harapannya, jumlah jemaah yang terus bertambah tetap terfasilitasi dengan apik, meski luasan di Mina cukup sempit.

Selain itu, kesigapan petugas dalam menangani situasi di lapangan juga menjadi faktor penting dalam menjaga kelancaran ibadah haji. Petugas di Mina bekerja tanpa kenal lelah untuk memastikan setiap jemaah mendapatkan layanan yang memadai. Pengaturan pergerakan jamaah dengan berfokus pada keselamatan jemaah menjadi prioritas utama. Hasilnya, meskipun ada tantangan, Mina tetap mampu memberikan pelayanan yang baik bagi seluruh jemaah.

photo
Petugas mendorong kursi roda calon haji lansia menuju aula pemberangkatan di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Aceh, Jumat (31/5/2024). - (ANTARA FOTO/Khalis Surry)

 

Inovasi Kawal Haji

Inovasi teknologi juga memainkan peran penting dalam kesuksesan haji tahun ini. Salah satu terobosan paling signifikan adalah aplikasi Kawal Haji. Aplikasi ini dirancang untuk memberikan informasi real-time kepada jemaah, keluarga, dan petugas haji. Dengan fitur-fitur seperti jadwal kegiatan, lokasi terkini jemaah, informasi kesehatan, dan notifikasi penting, aplikasi Kawal Haji menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam mengelola pergerakan dan kebutuhan jamaah.

Aplikasi Kawal Haji hadir dengan dua fitur utama yang sangat bermanfaat bukan hanya bagi jamaah, namun juga bagi petugas. Pertama, aplikasi ini memungkinkan pelaporan berbagai masalah terkait layanan konsumsi, akomodasi, dan transportasi, serta membantu jika ada jamaah yang terpisah dari rombongan atau lupa jalan kembali ke penginapan. Kedua, aplikasi ini memiliki fitur deteksi lokasi dan pergerakan jamaah, yang sangat berguna untuk menemukan jamaah yang tersesat.

Inovasi ini tentu meneguhkan komitmen Kementerian Agama dalam melindungi jemaah haji di Tanah Suci, melengkapi sistem perlindungan yang sebelumnya dilakukan secara offline dengan menempatkan petugas di titik-titik strategis. Selain itu, akses layanan informasi juga disediakan melalui WA Center dan kanal aduan Pusaka SuperApps.

Aplikasi Kawal Haji juga memungkinkan keluarga di tanah air untuk memantau kondisi dan lokasi jemaah, memberikan rasa tenang dan aman. Selain itu, petugas haji dapat menggunakan aplikasi ini untuk koordinasi yang lebih efektif, memastikan bahwa setiap jemaah mendapatkan bantuan yang diperlukan tepat waktu.

 
Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 tidak lepas dari sinergi yang kuat antar berbagai pihak
   

 

Sinergi Petugas Kunci Sukses Penyelenggaraan Haji

Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 tidak lepas dari sinergi yang kuat antar berbagai pihak, terutama bagi petugas yang berjibaku di lapangan. Rekrutmen petugas yang berintegritas dan memiliki komitmen tinggi dalam melayani jemaah kapanpun dan dalam kondisi apapun menjadi faktor krusial. Proses rekrutmen harus dimulai sejak hari pertama seleksi dengan ketat, memastikan hanya mereka yang benar-benar memenuhi standar yang ditetapkan yang dapat bergabung. Hal ini termasuk mempertimbangkan petugas tambahan yang dibutuhkan untuk menjawab berbagai situasi darurat atau kebutuhan mendesak yang mungkin muncul selama penyelenggaraan haji.

Rekrutmen petugas harus didasarkan pada analisis kebutuhan yang komprehensif, yang mempertimbangkan berbagai aspek, seperti jumlah jemaah, kondisi lapangan, dan potensi risiko yang ada. Selain itu, kemampuan dan pengalaman petugas juga menjadi pertimbangan utama. Dengan demikian, profesionalisme dapat benar-benar diterapkan saat di lapangan. Petugas yang dipilih harus memiliki keahlian yang sesuai dan pengalaman yang relevan, sehingga mereka bisa menjalankan tugas dengan efisien dan efektif.

Komitmen terhadap profesionalisme ini tidak hanya sekadar slogan, tetapi diwujudkan dalam setiap langkah operasional di lapangan. Petugas yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang tepat dapat memberikan layanan terbaik kepada jemaah, memastikan bahwa setiap masalah yang muncul dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini menjadi bukti bahwa dengan rekrutmen yang tepat dan sinergi yang kuat, tantangan sebesar apapun dapat dihadapi dan diatasi dengan baik.

Kementerian Agama sebagai leading sector bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan setiap aspek penyelenggaraan haji berjalan dengan baik. Petugas kesehatan yang digawangi oleh Kementerian Kesehatan, pihak Mashariq Arab Saudi, dan pihak Wukala di bandara semua berperan aktif dalam menyukseskan penyelenggaraan haji.

Sinergi ini terlihat nyata di lapangan, di mana petugas dari berbagai sektor berjibaku saling bahu membahu. Setiap petugas, baik dari Indonesia maupun dari Arab Saudi, memiliki peran penting dalam mengawal kesuksesan haji. Spirit sinergi ini tidak hanya penting untuk penyelenggaraan haji tahun ini, tetapi juga untuk mengawal kesuksesan haji di tahun-tahun selanjutnya.

Pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pengawas DPR juga memainkan peran penting dalam keberhasilan penyelenggaraan haji. Pengawasan ini didasarkan pada spirit yang membangun demi kebaikan bersama. Semua pihak berjibaku, mengambil peran, dan berkontribusi dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji. Pengawasan harus diberlakukan secara konstruktif untuk memastikan bahwa setiap aspek penyelenggaraan haji berjalan sesuai dengan rencana dan standar yang ditetapkan.

Salah satu ukuran utama kesuksesan penyelenggaraan haji adalah tingkat kepuasan jemaah. Tahun ini, banyak jamaah yang mengungkapkan kepuasan mereka terhadap layanan yang diberikan. Dari fasilitas di Muzdalifah hingga pelayanan kesehatan yang sigap, semua aspek mendapat apresiasi positif dari jamaah. Kepuasan ini mencerminkan upaya keras dan komitmen semua pihak dalam memberikan yang terbaik bagi para jemaah.

 

Menyongsong Masa Depan Penyelenggaraan Haji

Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 menjadi bukti bahwa sinergi dan pembaruan yang diterapkan telah memberikan hasil yang sangat memuaskan. Namun, pekerjaan belum selesai. Tantangan di masa depan masih ada dan harus dihadapi dengan semangat yang sama. Pengalaman dan pembelajaran dari penyelenggaraan tahun ini akan menjadi modal berharga untuk terus meningkatkan kualitas layanan haji di masa mendatang.

Pemerintah, bersama dengan semua pihak terkait, perlu terus berinovasi dan menjaga semangat sinergi dalam setiap langkah. Peningkatan kualitas layanan, pemanfaatan teknologi, dan penguatan koordinasi antar instansi adalah beberapa hal yang harus menjadi fokus untuk penyelenggaraan haji di masa depan. Dengan komitmen dan kerja keras, kita dapat memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji terus berjalan dengan sukses dan memberikan pengalaman ibadah yang terbaik bagi para jamaah.

Sukses penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 adalah hasil dari kerja keras dan sinergi berbagai pihak. Dengan jumlah jemaah terbesar sepanjang sejarah, tantangan yang dihadapi pun tidak kecil. Namun, melalui inovasi, koordinasi yang baik, dan pengawasan yang konstruktif, semua tantangan tuntas teratasi. Kepuasan jemaah menjadi bukti nyata dari keberhasilan ini. Ke depan, semangat sinergi dan komitmen untuk terus berinovasi harus tetap dijaga agar penyelenggaraan haji semakin baik dari tahun ke tahun. Sukses haji 2024 adalah mula untuk melompat pada penyelenggaraan haji yang lebih baik dan semakin baik di masa mendatang. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ibadah Haji dan Kesalehan Sosial

Ibadah haji mengajarkan prinsip kesetaraan dan persaudaraan.

SELENGKAPNYA

Wacana Pembentukan Kementerian Haji, KSP: Kemenag Masih Baik

Pengaturan haji di Indonesia cukup ideal mengingat Kemenag tak mengurus pembiayaan.

SELENGKAPNYA

Dahsyatnya Pahala 'Haji' Orang yang tak Berhaji

Ia tidak sampai ke Baitullah, tetapi Allah meridhai niatnya berhaji.

SELENGKAPNYA